Di suatu malam melawan kesunyian,
berkelindan ia dalam angan,
bahwa cintanya tlah menanti di ujung jalan,
dan kelu ’kan bermetamorfosis menjadi sebentuk senyuman...
Dunianya makin tenggelam oleh ilusi,
ia terjebak di negri asing,
dalam ketidakberdayaan apalagi yang bisa dilakukan olehnya...
Baginya, ia hanya tunduk pada satu aturan,
dan hanya tertuju pada satu tujuan,
bahwa ini adalah suatu jalan yang tlah digariskan,
bukankah sejatinya ia pun manusia ??
tak peduli terang atau gulita, yang diyakini takkan sirna,
bahwa yang bernama sepi adalah tak abadi, bunga cinta pasti kan mekar menanti musim...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar