Benzena dan turunannya termasuk senyawa aromatik. Istilah senyawa aromatik sebelumnya digunakan untuk menggambarkan senyawa yang beraroma sedap. Namun, dalam senyawa organik, istilah aromatik digunakan untuk menunjukkan macam ikatan untuk senyawa tertentu. Pada umumnya, senyawa aromatik merupakan senyawa siklik dengan rumus yang mengandung ikatan tunggal dan rangkap. Suatu senyawa harus mengandung atom hibrid sp2 dalam cincinnya agar bersifat aromatik. Hibridisasi itu menyebabkan letak ikatan tunggal dan rangkap selang-seling seperti yang terjadi pada benzen. Akan tetapi, tidak setiap senyawa siklik yang mengandung atom hibrid dalam sistem cincin bersifat aromatik.
Benzena berupa zat cair pada suhu kamar, mudah menguap, bersifat nonpolar sehingga tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, dan sangat beracun. Secara kimia, benzena tidak reaktif, tetapi mudah terbakar menghasilkan banyak jelaga dan mudah mengalami reaksi substitusi. Reaksi yang dapat dialami oleh benzena antara lain halogenasi, nitrasi, sulfonasi, alkilasi, dan asilasi. Banyak senyawa yang dijumpai dalam ter batu bara yang mengandung empat cincin benzena terpadu atau lebih, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Nitrobenzen dan anilin merupakan golongan senyawa aromatik. Anilin bersifat basa lemah dan merupakan bahan baku pembuatan zat warna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar