Wahai peri bersayap ungu,
Engkau termenung di malam yang berlagu
Desah nafasmu mengusik sepimu
Tiada yang tahu...
Saat kau melangkah di keremangan
Mencari setitik cahaya pada rembulan
Namun yang ada hanya ketiadaan
Bagai kembang lelap di kegelapan...
Kadang bintang antarkanmu menuju mimpi
Ke sebuah dimensi abadi
Dan memahamkan dirimu, siapa?
Ah, engkau hanya debu
yang beterbangan di kefanaan ini...
ingin kau terbang dengan sayapmu
melintasi sang waktu yang menunggu
namun takdir membelenggumu
dan kau hanya bisa membeku...
wahai peri bersayap ungu,
engkau bagai putri malu merunduk kelu,
walau tak kuasa menantang langit,
tapi yakinlah,
kunang-kunang kan menyinari harimu,
dan pagi pasti akan tiba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar