2/28/2009

FILARIASIS

BAB 1

BAB 1

BAB 1

Penyakit filariasis di indonesia disebabkan oleh WUCHERERIA BANCROFTI. Kucing dan kera dapat diduga sebagai sumber penularan melalui vector nyamuk . Prefanlasi yang semakin menurun (1970 : 13,3% , 1787 : 3,2% ) merupakan berita yang sangat menggembirakan .

Penyakit filariasis di sebabkan oleh genus filarial yang merupakan cacing darah jaringan, sedangkan spesies nyamuk berperang sebagai sumber penularan antar manusia . Secara epidemologi sasarannya adalah masyarakat pedesaan yang beradaptasi dengan cacing dan menyebabkan cacat badan seumur hidup berupa elepantiasis . pendatang di derah endemis rentan terhadap penularan karena daya imunitas yang dipunyai sebelumnya .

WUCHERERIA BANCROFTI merupakan spesies yang sangat terkenal didunia , meski hanya sedikit mahasiswa dan mahasiswi kedokteran didunia mempeajarinya secara intensif .

A.WUCHERERIA BANCROFTI


Wuchereria sepanjang siklus perjalanan hidupnya memerlukan serangga ( insect ) sebagai host inter mediate-nya . Cacing dewasa yang hidup disaluran getah bening , setelah kawi akan menghasilkan microfilaria (180 – 290 mikron ) yang masuk dalam aliran darah , tapi yang terlebih dahulu yang harus kita ketahui panjang dari cacing Wuchereria : Betina panjangnya 80 - 100

Jantan panjangnya 30 - 40

Mikrofila ini akan masuk kedalam tubuh nyamuk , ketika nyamuk mengisap darah manusia , dan berkembang lebih lanjut . Kemudian , menembus dindin usus nyamuk dan berkumpul pada kelenjar ludah nyamuk . Bila nyamuk ini mengisap darah manusia lain , maka terjadi penularan . Microfilia ini akan masuk kedalam pembuluh limfe dan tumbuh menjadi cacing dewasa .

Nyamuk yang bertindak sebagai vector penyakit merangkap host intermediatednya, antara lain :culex fatigans , aedes aegypti , anopheles gambiae , anopheles farauti , dan anopheles sundaicus .

B. GAMBARAN KLINIK DAN PATOLOGI

Filariasis bancrofti adalah penyakit yang menyerang sitem limfe . Gambaran khasnya adalah adanya parasitisme yang berulang disertai radang , nyeri sistem lifedan diakhiri denga kerusakan , kekuan dan bendunganpada pembulu limfe . Kelainan terutama ditemukan di lengan , alat kelamin dan dada . Akhir gangguan aliran limfe limedema .

Gambaran patologi penyakit ini tergantung terdapat atau tidaknya cacing dewasa , respon immunologi dan intensitas infeksinya . Mikrofilaria jaringan yang menyebabkan gejala yang serius kecuali gambaran darah yang berjumlah eosinopil yang meningkat . Ganbabran reaksi alergi yany berat , sering tampak di paru disebut sindrom tropical pulmonari eosinopihilia . Gambaran ini dapat disebabkan juga oleh filiriasis binatang atau respon alergi terhadap wuchereria bancrofti .


C . SIKLUS HIDUP

Larva filarial masuk melalui kulit (tergantung pada spesiesnya ) , kemudian akan melanjutkan migrasinya keseluruh tubuh manusia mengikuti aliran darah , dalam waktu 315 bulan akan berkembang menjadi cacing dewasa . Migrasi larva secarah lebih lengkap tidak banyak diketahui .

Cacing dewasa dapat hidup beberapa tahun didalam tubuh host .Mikrofilaria adalah larva yg dihasilkan oleh cacing betina secara viviparous . jumlah mikrofilaria tergantung spesiesnya yang juga dipengaruhi oleh resistensi kulit host maupun faktor lainnya . saat ditemukannya jumlah mikrofilaria optimal didalam darah tepi disebut periodisitas .

Wuchereriabancrofti yang hidup dalam pembuluh limfe , menimbulkan peradangan yang akut maupun kronis yang bisa diikuti denga tersumbatnya saluran limfe . Telur schistoma haematobium yang bertumpuk pada dinding kandung kencing(vesika urinaria ) menimbulkan ulcerasi dan pendarahan . Selanjutnya iritasi (rangsangan ) mekanis atau kimiawi dari telur cacing yang dapat merangsang hyperplasia atau metaplasi yang dapat menimbulkan carcinoma . Dapat disimpulkan bahwa berat ringannya serta jenis perubahan patologis akibat infeksi cacing sangat bervariasi , dapat menimbulkan gejalah akut maupun kronis .

D. GEJALA PENYAKIT

Gejala penyakit yang utama peradangan dan penyumbatan saluran getah bening . Jaringan limfa yang sering terkena adalah daerah genetalia dan kaki . Gejalah perdangan jaringan limfe dapat berupa limfangitis , limfadenitis , dan orchitis (radang testis ) yang disertai dengan demam dan gejalah radang yang lainya.Gejalah penyumbatansaluran getah benih dapat berupa parises pembuluh limfe dan elephantiasi yang bisa mengenai kaki dan scrotum .


E . BAHAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan laboraturium penderita filariasis mencari identitas spesies microfilarianya . Sampel brupa darah dari penderita untuk menemukan mikrofilarianya . Pemeriksaan sampel darah dari cuping telinga . Kegagalan menemukan mikrofilarianya dalam darah disebabkan karena loaiasis limpadinitis filariasis , microfilaria baru tampak 1 tahun lebih setelah infeksi .

F. PENCEGAHAN

Penyakit – penyakit dilakukan dengan menhindari gigitan nyamuk pemberantasan nyamuk dan pengobatan semuah penderita untuk menghilangkan sumber penularan .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar