1/22/2009

HIJAB RINDU SANG DARA

Samudra kehidupan,
membawamu jauh tak berjejak
hingga jeritan nuraniku tak lagi kau dengar…
Lewat gelombang yang resah
kubisikkan kalam rinduku
tak sadarkah, bahwa penantian ini
sebuah siksaan panjang…
Bukannya aku mengafiri takdir,
namun kesendirian mulai mengeluh,
kesepian kini tak lagi pasrah,
entah kapan hijab rinduku terbuka,
membawamu kembali ke alam nyata…
Tanpamu…
sang dara hanya tinggal sebuah nama,
ia hilang,
tersesat oleh mimpi tak terujung…
Kini kuterbangkan sayap rinduku,
mencari hati yang dulu pergi,
tak peduli awan dan petir,
bukankah alam yang berbeda
tak berarti di hadapan sebuah cinta...???

RINDU

Ia ingin berbicara dengan angin
Agar hembusnya menjelma kehangatan...

Ia ingin berkata pada awan,
Agar terang itu kembali...

Ia ingin berucap pada malam,
Agar pagi segera menjelma...

Tapi mengapa seakan lisan ini terkunci..???
Tak ada kata, tak ada suara...
Hanya obrolan semesta yang menertawai kebodohannya...

SETIA

Ketika bulan tlah meneguhkan setianya menemani malam…
Ketika matahari tlah berjanji menjaga siang dengan teriknya…
Tapi kutak ingin engkau sperti bulan atau matahari,
yg tatkala terang datang gelap tiada…
yg ketika gelap menjelma terang pun pergi…
bukankah cinta sejati tak berbatas waktu…???

KEPERGIANKU

Mengapa mentari tak jua menghangatkan,
bahkan embun pun tak lagi menyejukkan,
semua rasa tlah pergi,
karena engkau bukanlah yang kucari...

Kuterbawa oleh khayalmu,
dan tersesat di duniamu nan semu
hingga kudapati hanyalah kehampaan,
cintamu sebuah kepalsuan...
Tahukah,
engkau tak pernah ada dalam pencarian,
engkau hanya sebuah kesalahan...
Ku kan’ pergi,
menjauh dari mimpimu,
jangan sesali lagi,
kisah ini tlah berlalu...
Izinkan aku pergi,
karena hatiku tak disini,
di ujung pelangi cintaku sedang menanti...

SAHABAT

Berawal dari sebuah perkenalan,
Engkau hadir menyentuh kehidupanku
Dan menjadi bayang-bayang di hariku…
Kurasakan keteduhan saat engkau tersenyum
Ada lara saat engkau menjauh
Bukankah ada kebahagiaan dalam perjalanan kita ?
Kadang hati membara
Kadang sedingin salju
Namun hadirmu mengalahkan segalanya...
Roda takdir berputar tak henti
Menuntun kita di pintu perpisahan
Kini kumengerti bahwa memiliki
Berarti jua melepaskan...
Mungkin terlampau singkat
Kebersamaan kita,
Namun persahabatan takkan berujung waktu...

MAMA

Engkaulah tempat menadah indahnya mimpiku,
pelukmu tlah memupus kalbu yang galau,
sayangmu bisa cairkan hati yang beku,
engkaulah pelita penyuluh langkahku...
Terkadang cintamu redup di kegelapan,
kasihmu pun sering terselubung amarah
namun cahyamu sialu menghangatkan
hingga duka menepi menjauh...
dalam doamu,
mentari bisa saja sirna
tanpa restumu,
hidupku berlalu sia-sia...
lewat tanganku yang berdebu
kuingin menguras karat-karat dosaku,
menghapus sgala kekhilafan diri, agar tiada gelisah abadi...
tlah kuikrarkan janji di hati
kan kubuat senyummu berarti,
walau bukan pada harta atau materi...
hanya sebuah senyuman tulus,
kurindukan di pipimu yang halus,
kuhanya ingin mama tahu,
kubangga menjadi buah hatimu...
thank's for mom..."